Mitsubishi Motors memilih model mobil listrik Plug-in Hybrid Electric Vehicle atau PHEV sebagai solusi elektrifikasi mobil di dunia, termasuk Indonesia.

Mobil PHEV ini dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan, mulai jarak tempuh, infrastruktur pendukung, hingga ekspektasi yang lebih luas.

Mitsubishi pun berkolaborasi dengan empat merek mobil Jepang lainnya untuk mempopulerkan mobil listrik di Indonesia.

Empat merek mobil Jepang tadi adalah Toyota, Nissan, Fuso, dan Isuzu.

“Kami sangat antusias berpartisipasi dalam proyek kolaborasi bersama EV Smart Movility untuk memanfaatkan kendaraan listrik dalam mendukung sektor dan program pariwisata,” kata President Director PT MMKSI Naoya Nakamura dalam keterangan resminya hari ini, Jumat, 27 Mei 2022.

Menurut Mitsibishi, percepatan elektrifikasi Mitsubishi di Indonesia dapat terwujud dengan mengombinasikan teknologi mobil hybrid yang yang ramah lingkungan dan telah dikembangkan Mitsubishi Motors secara berkelanjutan.

Dalam pengembangan mobil PHEV, Mitsubishi membeberkan struktur dasar yang digunakan mobil hybridnya.

Pertama, komponen PHEV terdiri dari mesin dan sebuah generator yang memproduksi tenaga guna memperpanjang jarak tempuh mobil listrik.

Mobil plug-in hybrid juga akan menggunakan drive battery lithium-ion berkapasitas tinggi yang diletakkan di bawah mobil.

Model ini utamanya digerakkan dua motor yang ada di depan dan belakang.

Mobil hybrid iniu dilengkapi sebuah charger (plug), yang menjadikannya model Plug-in HEV.

Desain model ini mengaplikasikan pusat gravitasi yang rendah dengan distribusi bobot depan dan belakang yang superior, sekaligus memastikan ruang kabin dan kargo yang cukup.

Pada teknologi mobil hybrid Mitsubishi terdapat dua mode berkendara yang dapat secara otomatis beralih antara mobil listrik dan hybrid, bergantung pada pengemudi dan sisa daya baterai.

Pada mode EV, motor akan digerakkan menggunakan daya baterai tanpa bensin sehingga tidak mengeluarkan CO2 saat berjalan.

Kemudian pada mode mobil hybrid (HEV), terbagi lagi menjadi dua mode, yakni Series Hybrid dan Parallel Hybrid.

Mode Series Hybrid menggunakan mesin sebagai generator untuk menjalankan motor dengan kombinasi daya dari baterai.

Sedangkan pada mode Parallel Hybrid, mobil utamanya berjalan menggunakan efisiensi tinggi pada kecepatan tinggi.

Mode tersebut menghasilkan output mesin berlebih untuk menghasilkan daya guna mengisi daya baterai.

Sedangkan motor akan membantu mesin selama berakselerasi.

Daya listrik yang disimpan pada drive battery dapat digunakan sebagai power supply untuk perjalanan luar ruangan atau kondisi darurat lainnya.

Dengan teknologi PHEV, pengguna dapat menggunakan daya listrik yang tersimpan di rumah melalui sistem Vehicle-to-Home (V2H).

Singkatnya, PHEV adalah baterai penyimpanan berjalan.

Teknologi ini tidak hanya memberikan solusi lingkungan, namun juga bagian dari infrastruktur pemasok listrik, bahkan ketika mobil tidak bergerak.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *