Duduk terdengar sederhana, Anda sekedar menjatuhkan diri di atas kursi.

Namun dengan mengoptimalkan cara duduk yang benar dapat memiliki efek mendalam pada suasana hati dan energi Anda secara keseluruhan.

Terapis manual dan pelatih gerakan Aaron Alexander membagikan detail tentang cara duduk yang benar dan beberapa hal lagi yang perlu diingat.

Menurut dia duduk di kursi tidak sesederhana menjatuhkan diri.

“Pastikan pinggul Anda berada di atas ketinggian lutut saat Anda duduk dalam posisi apa pun.

Apa yang akan dilakukan adalah secara alami meletakkan punggung bawah Anda dan panggul Anda ke dalam posisi arsitektural dari integritas, dukungan, dan bantalan beban.

Dorong beban melalui bahu, dan [Anda akan] dengan nyaman menumpuk melalui tulang belakang netral itu,” ujarnya, seperti dilansir dari laman Mind Body Green.

Selain pinggul dan lutut, Alexander menekankan pentingnya mengenal tulang sitz Anda.

Dia menyebutnya “kaki pantat Anda”, yang terletak di dasar panggul.

“Memuat beban dengan cara yang efektif secara mekanis,” jelasnya, menambahkan “Miringkan sedikit ke depan—tidak terlalu ke titik di mana Anda berada di wilayah hyperlordotic [alias, ketika tulang belakang Anda memiliki kurva ke dalam]—dan biarkan tulang rusuknya sedikit turun ke arah panggul saat Anda mempertahankan posisi itu.” Setelah Anda menjadi sedikit lebih memperhatikan pinggul, lutut, dan tulang sitz Anda, langkah selanjutnya adalah berlatih beberapa putaran pernapasan hidung.

“[Letakkan] tangan Anda di tulang rusuk yang rendah, dan perhatikan napas [mengalir] melalui hidung,” katanya.

“Hanya dengan melakukan itu, Anda mendapatkan akses ke lebih banyak udara.” Terakhir, Alexander menawarkan teknik visualisasi yang berguna saat Anda duduk dan bernapas.

Bayangkan ada seutas tali di belakang kepala Anda, perlahan-lahan tarik kepala Anda ke atas ke langit-langit.

Gunakan otot visual Anda dan lihat ke atas, bukan melihat ke bawah.

Melihat ke atas, menurut Alexander, meningkatkan indra.

“Ini mengirimkan sinyal bahwa sudah waktunya untuk bangun, waktu untuk berkreasi, waktu untuk memunculkan ide-ide,” catatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *