Baru-baru ini artis Marshanda membagikan kabar mengejutkan terkait dirinya yang mengidap tumor payudara selama satu tahun terakhir dan kini tengah menjalani perawatan di Singapura.

Umumnya, benjolan payudara sering dikaitkan dengan penyakit kanker payudara.

Namun, tidak semua benjolan di payudara bersifat kanker dan mematikan.

Mengutip dari National Breast Cancer, ada perbedaan antara tumor jinak dan tumot ganas.

Biasanya dokter akan membiarkan tumor jinak daripada mengangkatnya.

Meskipun begitu, tumor jinak dapat terus tumbuh, menekan jaringan lain, dan menyebabkan rasa sakit atau masalah lain.

Ketika sudah dalam kondisi tersebut, tumor harus diangkat supaya rasa sakit atau komplikasinya mereda.

Sementara tumor ganas bersifat kanker dan agresif karena menyerang dan merusak jaringan di sekitarnya.

Ketika tumor payudara dicurigai ganas, dokter akan melakukan biopsi untuk menentukan tingkat keparahannya.

Dikutip dari American Cancer Society, sebagian besar benjolan payudara adalah jinak dan bukan kanker (ganas).

Tumor payudara jinak merupakan pertumbuhan abnormal, tapi tidak menyebar ke luar payudara.

Namun, untuk memastikan itu jinak atau ganas membutuhkan pemeriksaan patologis.

Banyak kondisi yang dapat menyebabkan benjolan di payudara, termasuk kanker.

Tetapi sebagian besar benjolan payudara disebabkan oleh kondisi medis lainnya.

Seperti yang dijelaskan pada laman Cdc.gov, ada dua penyebab paling umum dari benjolan payudara yakni kondisi payudara fibrokistik dan kista.

Kondisi fibrokistik menyebabkan perubahan non-kanker pada payudara yang dapat membuat payudara menjadi kental, nyeri, dan nyeri.

Kista merupakan kantung berisi cairan kecil yang dapat berkembang di payudara.

Para peneliti telah mengidentifikasi faktor hormonal, gaya hidup dan lingkungan yang dapat meningkatkan risiko kanker atau tumor payudara.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini jenis dan penyebab tumor payudara, di antaranya: 1.

FibroadenomaFibroadenoma merupakan tumor payudara jinak (non-kanker) yang terdiri dari jaringan kelenjar dan jaringan stroma (ikatan) yang tumbuh secara berlebihan.

Biasanya fibroadenoma terjadi pada wanita berusia 15 hingga 35 tahun.

Fibroadenoma diduga disebabkan karena pengaruh hormon di dalam tubuh wanita.

Biasanya benjolan tersebut bisa hilang dengan sendirinya, meski begitu terkadang bisa menetap dan membesar.

2.

FibrokistikDikutip dari laman WebMD, fibrokistik ialah benjolan payudara yang bisa hilang dan timbul sesuai siklus menstruasi yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi.

Umumnya fibrokistik dialami wanita usia 20 hingga 30-an tahun.

3.

Kista payudaraKista payudara merupakan benjolan yang berisi cairan yang bisa terbentuk pada salah satu atau kedua payudara dan tidak bersifat kanker.

Seperti yang dijelaskan pada laman Mayo Clinic, kondisi ini bisa dialami wanita di segala usia, tetapi paling sering dialami wanita berusia 35-50 tahun.

RINDI ARISKA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *